Humas Polstat STIS | Selasa, 14 Mei 2019 11:14:31 WIB


Sabtu (11/5) hingga Senin (13/5), Politeknik Statistika STIS (Polstat STIS) menggelar Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Tahap I Tahun Akademik 2019/2020 serentak di seluruh provinsi di Indonesia. Tak terkecuali Provinsi DKI Jakarta yang pelaksanaannya berlokasi di Kampus Otista 64C. Sama seperti tahun sebelumnya, SPMB 2019 menggunakan Computer Based Test (CBT) dalam pelaksanaannya. Diikuti sebanyak 15.856 peserta dari seluruh Indonesia, SPMB 2019 Tahap I berjalan lancar.

Yang membedakan seleksi calon mahasiswa dari perguruan tinggi kedinasan naungan BPS pada tahun ini yaitu diperbolehkannya lulusan SMA/MA peminatan IPS untuk ikut serta mendaftarkan diri. Kesetaraan muatan kurikulum matematika pada jurusan IPA dan IPS menjadi dasar pertimbangan dalam perubahan ini. Di sisi lain, Polstat STIS yang berbentuk vokasional seharusnya dapat juga diikuti oleh lulusan SMA berlatar belakang IPS.

Tak hanya itu, SPMB 2019 juga membuka kesempatan bagi lulusan SMA/MA di seluruh Indonesia kecuali provinsi di Pulau Jawa dan Bali untuk mendaftar pada program studi Diploma III (DIII). Kebutuhan akan Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) yang semakin meningkat menyebabkan kuota yang cukup besar (150 orang) pada program studi ini. "Kami ingin memenuhi kuota KSK yang sampai saat ini masih sangat kurang, apabila hanya mengandalkan dari wilayah tertentu saja tentunya belum cukup," ujar Sekretaris Utama BPS RI, Dr. Adi Lumaksono, M.A. saat melakukan pemantauan SPMB 2019 tahap I pada hari pertama.

Mata pelajaran yang diujikan pada seleksi Tahap I adalah matematika. Selanjutnya, para peserta yang lolos dari tahap ini akan mengikuti serangkaian tes yang juga cukup ketat, yakni Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), Psikotes, serta Tes Kesehatan dan Kebugaran. "Rangkaian tes SPMB Polstat STIS sudah disesuaikan dengan kebutuhan BPS akan sumber daya yang tidak hanya cerdas tetapi juga berkarakter dan siap mengabdikan diri pada BPS," tambah Dr. Adi Lumaksono, M.A.  

Tahun ini terdapat perbaikan pada aplikasi Ujian Masuk Berbasis Komputer (UMBK), arsitektur jaringan dan server seperti dijelaskan oleh Dwy Bagus Cahyono, SST, MT selaku koordinator tim teknis Tahap I wilayah DKI Jakarta. Aplikasi UMBK telah dioptimasi untuk menanggulangi kendala yang terjadi pada tahun lalu yaitu bottleneck pada saat peserta login secara serentak. Dalam hal implementasi arsitektur jaringan dan server yang digunakan, UMBK tahun lalu menggunakan dua server untuk menjalankan UMBK di wilayah Jakarta, yaitu terpisah antara laboratorium komputer dan auditorium. Sementara tahun ini hanya diperlukan satu server dengan spesifikasi Intel Xeon dan RAM 8GB. Kendala yang dihadapi adalah saat menampilkan hasil tes di akhir sesi. Apabila diasumsikan seluruh peserta dalam satu sesi hadir, yakni sebanyak 225 peserta dan secara bersamaan ingin mengakses hasil tes, maka kinerja server atau sistem akan menjadi berat untuk memuat hasil tes. Oleh sebab itu, solusi yang bisa diterapkan adalah para peserta saling bergantian saat melihat hasil tes. Dengan dilakukannya sistem bergantian selama sekitar satu menit untuk tiap sektor dapat meringankan beban server untuk memuat hasil tes tersebut.

Lebih lanjut terkait teknis pelaksanaan pada tahun kedua penggunaan CBT ini, Direktur Polstat STIS, Dr. Erni Tri Astuti, M. Math, mengemukakan inovasi CBT tahun ini ialah hasil tes dari daerah bisa dipantau secara langsung oleh pusat. Namun, karena keterbatasan kapasitas server yang digunakan sehingga menyebabkan server sempat down di hari pertama. “Alhamdulillah tim bisa menyiasati permasalahan tersebut di hari kedua dan ketiga yaitu dengan cara reset ulang saat pergantian sesi. Kedepannya kami ingin mengembangkan sistem seperti sistem SKD CAT (Seleksi Kemampuan Dasar Computer Assisted Test), sehingga ketika peserta selesai melaksanakan tes, orangtua di luar ruangan bisa melihat nilai yang diperoleh tiap peserta," tutur beliau.

Dari sudut pandang peserta, beberapa mengaku tidak terlalu mengalami kesulitan saat mengerjakan ujian namun sedikit kecewa saat melihat nilai yang muncul di akhir sesi. Beberapa peserta juga menyampaikan beberapa materi lebih sulit dari latihan soal yang telah mereka persiapkan. “Sebenarnya belajarnya nggak terlalu susah sih, tapi ternyata banyak soal yang nggak sesuai prediksi, jadi pas keluar hasilnya, yahh begitulah,” ujar salah satu peserta yang telah melaksanakan ujian.

Nantinya, peserta yang lolos seleksi Tahap I akan diumumkan pada 18 Mei 2019 di website resmi SPMB Polstat STIS.