Pada Kamis, 19 September 2024, Politeknik Statistika STIS sukses menggelar Seminar Nasional Official Statistics 2024 sebagai rangkaian dari peringatan Hari Statistik Nasional dan Dies Natalis ke-66 AIS/STIS/Politeknik Statistika STIS. Dengan tema "Inovasi Data Statistik Berkualitas untuk Indonesia Emas 2045", seminar ini menghadirkan pembicara terkemuka melalui sesi paralel dan panel yang digelar secara hybrid. Sesi panel diselenggarakan di Auditorium Politeknik Statistika STIS dan turut dihadiri oleh Sekretaris Utama BPS RI, pejabat tinggi BPS RI, pimpinan Politeknik Statistika STIS, serta tamu undangan lainnya. Acara diawali dengan pembawaan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars Statistik, dan tarian Saman yang menyambut para tamu dengan semangat nasionalisme.
Dr. Ribut Nurul Tri Wahyuni, S.S.T., M.SE., selaku Ketua Pelaksana, berharap melalui kegiatan ini tercipta ruang untuk menemukan informasi baru serta forum diskusi guna memunculkan inovasi dalam dunia statistik. Beliau juga melaporkan bahwa dalam ajang Call for Paper tahun ini, Politeknik Statistika STIS telah menerima 131 makalah yang berfokus pada topik Official Statistics, Sains Data, dan Aplikasi Statistika. Makalah-makalah tersebut akan dipresentasikan dalam sesi paralel yang terbagi menjadi enam ruang luring dan sepuluh ruang daring.
Keynote Speech yang disampaikan oleh Dr. Eng. Imam Mahdi, M.T., Sekretaris Utama BPS RI, mewakili Plt Kepala BPS RI, menyoroti peran penting statistik dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dalam pidatonya, beliau memaparkan berbagai inovasi yang telah diinisiasi oleh BPS, seperti pemanfaatan Mobile Positioning Data (MPD) untuk statistik pariwisata dan Automated Identification System (AIS) untuk statistik transportasi laut. Selain itu, beliau juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi Politeknik Statistika STIS dalam pengukuran kemiskinan ekstrem di tingkat kabupaten/kota. Beliau juga menekankan dengan adanya UU No. 59 Tahun 2024, BPS memiliki peran krusial dalam membangun sistem statistik nasional yang terpadu.
Diskusi panel yang menjadi sesi inti seminar menghadirkan empat pembicara ternama yang ahli di bidangnya. Dipandu oleh Dr. Gama Putra Danu Sohibien, S.S.T., M.Si., sesi ini berlangsung dinamis dan kondusif. Dr. Agung Indrajit, S.T., M.Sc., Kepala Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Bappenas, membahas peran analitika data dalam transformasi digital juga mengingatkan pentingnya menyesuaikan AI dengan konteks budaya Indonesia. Prof. Dr. Edi Cahyono, M.Si., Guru Besar dari Universitas Halu Oleo menyoroti penerapan statistik untuk mendukung pembangunan menuju Indonesia Emas 2045. Sementara itu, Asep Suryahadi, S.P., M.A., Ph.D., dari SMERU Research Institute memperkenalkan metode inferensi kausal untuk evaluasi kebijakan. Panelis terakhir, Dr. Eng. Lya Hulliyyatus Suada dari Politeknik Statistika STIS menjelaskan teknik text mining yang mendukung pengambilan keputusan berbasis data dengan aplikasi nyata seperti web scraping dan analisis sentimen.
Seminar ini tidak hanya memperkaya wawasan peserta, tetapi juga mendorong diskusi yang konstruktif. Salah satu topik yang hangat didiskusikan adalah penggunaan metode XGBoost dalam strategi foresight untuk sektor pangan. Diskusi semakin hidup dengan pertanyaan dari peserta mengenai tantangan dan potensi penerapan metode tersebut di masa depan.
Sebagai penutup sesi panel, setiap narasumber menerima penghargaan yang diserahkan oleh Ibu Pudji Ismartini, Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa, bersama dengan Bapak Dadang Hardiwan, Inspektur Utama BPS RI, serta Ibu Erni Tri Astuti. Acara ditutup dengan foto bersama para narasumber, tamu undangan, dan peserta, sebelum disuguhi penampilan spesial dari X-Bar yang memeriahkan suasana. Acara berlanjut dengan menggelar sesi paralel secara luring dan daring dengan pemaparan makalah dari seluruh presenter.
Melalui seminar ini, Politeknik Statistika STIS kembali menunjukkan perannya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga aktif berkontribusi dalam mendorong inovasi statistik di Indonesia. Harapannya, seminar ini menjadi batu loncatan menuju pencapaian visi Indonesia Emas 2045, dengan statistik sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional.
