Sejak tahun 2019, kegiatan Pengembangan Desa Tertinggal (PDT) yang diinisiasi oleh Unit Pengabdian Masyarakat dan Kepedulian Lingkungan (PMKL) Senat Mahasiswa Politeknik Statistika STIS sebagai wujud implementasi tri dharma perguruan tinggi sempat mengalami vakum selama 3 tahun. Namun, berita baik menyelimuti masyarakat dan civitas akademika Politeknik Statistika STIS pada tahun 2023, dengan diadakannya kembali kegiatan PDT sebagai wujud nyata kepedulian terhadap masyarakat di desa-desa terpencil.
PDT merupakan wujud nyata dari rasa pengabdian dan kepedulian mahasiswa/i dan civitas akademika Politeknik Statistika STIS terhadap sesama. Kegiatan ini memiliki peran penting dalam menyalurkan bantuan dan memberikan kontribusi nyata pada pembangunan desa tertinggal. Kembali diadakannya PDT tahun 2023 menunjukkan keseriusan dan komitmen untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melalui persiapan yang cukup panjang, tibalah hari pelaksanaan. Keseruan kegiatan yang dimulai pada hari pertama, hari Sabtu tanggal 12 Agustus dan berlangsung selama empat hari hingga hari Selasa tanggal 15 Agustus, diikuti oleh sebanyak 72 mahasiswa baik sebagai panitia maupun volunteer. Kegiatan ini juga turut dihadiri beberapa dosen, diantaranya Prof. Setia Pramana, S.Si., Ph.D., Bapak Firdaus MBA., Bapak Sukim, S.S.T., M.Si., Ibu Dr. Sarni Maniar Berliana, S.S.T., M.Si., Ibu Dr. Siti Muchlisoh, S.S.T., M.Si., dan Ibu Dr. Cucu Sumarni, SST., M.Si. Kegiatan yang berlangsung di Desa Jayasari, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten merupakan kegiatan yang terfokus pada bidang sosial, pendidikan, kesehatan, dan wirausaha. Diantara kegiatan tersebut adalah kerja bakti dan pembuatan biopori bersama warga sekitar, pembagian sembako untuk sejumlah keluarga, pemeriksaan kesehatan bekerja sama dengan Puskesmas Sarageni, sosialisasi tentang sampah dan kewirausahaan dengan walhi dan beberapa dinas sebagai pembicara, pengajaran dan pendirian taman bacaan untuk anak-anak SD Jayasari, pembangunan MCK untuk sekolah MI dan masyarakat sekitar, desa cantik, mini sensus, lomba memperingati 17 Agustus, nonton bersama kisah inspiratif, serta malam keakraban sebagai pertunjukan malam puncak kegiatan PDT. Semua kegiatan diikuti oleh warga dengan sangat antusias, begitupun dengan malam puncak sebagai malam perpisahan yang dimeriahkan oleh berbagai kalangan baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, diharapkan mampu menciptakan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk mandiri dan berkembang jangka panjang.
Salah satu program yang paling menarik adalah pembangunan MCK. Menyadari bahwa di lingkungan sekitar sangat kekurangan air bersih serta kurangnya fasilitas kamar mandi di setiap rumah-rumah, sehingga sebagian besar warga memanfaatkan sungai-sungai atau sumur terdekat untuk melakukan segala aktivitas yang membutuhkan air. Atas dasar hal itulah yang melatarbelakangi alasan dibangunnya fasilitas umum berupa MCK (Mandi, Cuci, Kakus). MCK dibangun di salah satu kampung Desa Jayasari, Kampung Ciperang, dan diletakkan tepat di salah satu sekolah dasar di sana yaitu MI Darul Hikam. Proses pembangunan hanya membutuhkan waktu yang singkat, yaitu sekitar 10 hari dengan bantuan pekerja warga sekitar. Dengan adanya MCK ini, memudahkan warga MI dan masyarakat sekitar untuk mendapatkan air bersih dan beraktivitas seperti mandi, cuci, serta buang air, selain itu masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh berjalan ke hutan untuk mencari sumber air terdekat
Rasa terima kasih yang mendalam disampaikan kepada semua pihak yang telah turut serta membantu kelancaran pelaksanaan acara Pengembangan Desa Tertinggal (PDT). Kehadiran dan dukungan dari berbagai elemen, mulai dari mahasiswa/i dan dosen Politeknik Statistika STIS, masyarakat Desa Jayasari, hingga pihak-pihak eksternal, menjadi pilar utama kesuksesan acara ini. Bantuan yang diberikan, baik dalam bentuk kontribusi fisik maupun moril, telah menciptakan momentum berharga. Tentunya keberhasilan kegiatan PDT tidak hanya diukur dari dampak langsung yang diberikan kepada masyarakat Desa Jayasari, tetapi juga dari pertumbuhan dan pembelajaran yang dialami mahasiswa/i Politeknik Statistika STIS. Keterlibatan mereka dalam kegiatan ini diharapkan dapat memupuk nilai-nilai kepedulian, tanggung jawab sosial, dan semangat kolaboratif yang akan membentuk karakter mereka sebagai pemimpin masa depan.
Diharapkan bahwa kembalinya kegiatan PDT pada tahun 2023 ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Desa Jayasari dan sekitarnya. Tidak hanya sebagai upaya membantu pembangunan, tetapi juga sebagai ajang untuk mempererat tali persaudaraan antara Politeknik Statistika STIS dan masyarakat yang menerima manfaat dari kegiatan ini. Melalui PDT, semangat kepedulian dan pengabdian terhadap masyarakat terus dijaga dan diperkuat, menciptakan perubahan positif dalam pembangunan sosial di desa-desa tertinggal.
Article by: Aditya Prameswara Achmadi & Nur Retno Fitriyyah
Photo by: Divisi HPD PDT