Humas Polstat STIS | Kamis, 19 Mei 2022 12:04:10 WIB


Mahasiswa Politeknik Statistika STIS berhasil membawa pulang gelar juara umum pada ajang Statistics Festival (Statfest) 2022 yang diumumkan pada Minggu (17/4). Kemenangan ini sekaligus menjadi tahun kedua bagi Politeknik Statistika STIS dalam mempertahankan piala bergilir yang sempat diraih pada tahun 2021. Acara ini diselenggarakan secara tahunan oleh Himpunan Mahasiswa Statistika Universitas Gadjah Mada (HIMASTA UGM). Terdapat tiga kategori lomba di dalamnya, yaitu Olimpiade Nasional Statistika (ONS), Kompetisi Infografis Statistika (KIS), dan Kompetisi Essay Statistika (KES). Perlombaan Statfest diselenggarakan selama kurang lebih empat bulan, terhitung sejak dibukanya pendaftaran di bulan Januari hingga puncak acara sekaligus pengumuman pemenang dari ketiga cabang lomba tersebut pada 17 April lalu.

Dari tiga cabang lomba yang ada, tim Politeknik Statistika STIS berhasil mendapatkan juara di cabang lomba ONS dan KIS, yaitu Bagaskoro Cahyo Laksono (4SE1) dan Reyhan Saadi (4SD2) yang menyabet Juara 1 dan Best Analysis ONS; Juara 2 ONS oleh Fahriza Rianda (4SE2) dan M. Alfariz Kurniawan (4SE5); serta Juara 1 KIS yang diraih oleh Ni Putu Lidya Pramesti (1ST6) dan Ni Putu Esti Utami Barsua (1ST5). Berkat empat kemenangan ini, piala bergilir ini akhirnya bertahan di Politeknik Statistika STIS untuk satu tahun ke depan.

Bagaskoro Cahyo Laksono, yang kerap disapa Bagas, mengaku bahwa kemenangan ini merupakan hal membanggakan sekaligus tak terduga. Setelah beberapa lomba yang sudah diikutinya, Statfest 2022 menjadi kompetisi pertamanya yang menorehkan juara satu setelah hampir empat tahun berkuliah di Politeknik Statistika STIS. Kesibukan sebagai seorang mahasiswa Tingkat IV tidak menyurutkan semangat Bagas untuk menargetkan gelar juara. Menurutnya, suatu pekerjaan akan tetap tertangani selama masih ada motivasi dan tidak merasa terbebani. Bagi Bagas, menjadi asisten praktikum mata kuliah Analisis Regresi, menyelesaikan skripsi, serta mengikuti perlombaan masih bisa ia lakukan secara bersamaan, terbukti dengan perolehan titel juara.

ONS Statfest sendiri terdiri dari tiga tahapan, yaitu babak penyisihan, semifinal, dan final. Menurut Bagas, tahap final menjadi tahapan yang paling sulit dilalui. Di tahap ini, peserta yang lolos diminta menganalisis suatu permasalahan dan mempresentasikan hasil analisis tersebut di hadapan juri. Meskipun sempat merasa grogi, berbekal persiapan matang serta pengalaman mengikuti lomba-lomba serupa, timnya berhasil menyabet gelar Best Analysis setelah mengalahkan empat kompetitor lain yang ternyata juga didominasi oleh tim dari Politeknik Statistika STIS.

Saat ditanyai tanggapan atas kembali diraihnya titel juara umum oleh Politeknik Statistika STIS, Bagas meyakini bahwa mahasiswa Otista 64C ini memang selalu antusias dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti setiap perlombaan yang ada. Alhasil, mempertahankan piala bergilir dari kompetitor yang berasal dari kampus-kampus di seluruh Indonesia sejujurnya bukan hal yang mustahil. Bagas turut berpesan, “Harapannya, piala bergilir ini bisa tetap kita pegang, kalau bisa tiga tahun berturut-turut Politeknik Statistika STIS menjaga prestasi ini.”

Tak hanya mahasiswa tingkat akhir, mahasiswa tingkat I juga tak mau kalah memboyong gelar juara. Ni Putu Esti Utami Barsua dan Ni Putu Lidya Pramesti dalam satu tim yang sama mampu mengalahkan peserta lainnya untuk menyabet juara pertama pada kategori KIS. Keduanya adalah mahasiswi baru Angkatan 63 yang sama-sama berasal dari Provinsi Bali. Ada banyak tantangan baru yang harus Lidya dan Esti hadapi mengingat kompetisi ini menjadi keikutsertaan pertama mereka dalam bidang infografis, mulai dari belajar cara memakai aplikasi editor, menentukan palet warna yang baik, menentukan tata letak dari konten infografis, mencari data yang konkret, hingga membagi waktu antara persiapan lomba dengan belajar materi perkuliahan. Terlebih lagi, penyelenggaraan final KIS bertepatan dengan rangkaian jadwal UTS semester genap di Politeknik Statistika STIS. Kendati demikian, peran kampus khususnya UKM yang menaungi mereka, FORKAS, memberikan andil besar dalam proses meraih kemenangan ini dengan memberikan motivasi, dukungan, serta tips membuat infografis yang baik dan benar.

Membawa kembali piala bergilir tentu bukan suatu hal yang bisa diraih oleh satu orang saja, melainkan bantuan dari semua semua pihak, baik itu pihak kampus, keluarga, maupun partisipasi dari seluruh mahasiswa yang sudah berani mengikuti perlombaan ini. Bantuan dari mahasiswa lain yang turut memberi likes dan komentar pada infografis peserta di akun Instagram Statfest 2022 juga memberikan dukungan yang sangat berarti bagi tim KIS Politeknik Statistika STIS.

Antusiasme yang diberikan dari kampus, dukungan dari berbagai pihak, serta informasi lomba yang cukup update mendorong mahasiswa lainnya untuk terus mengikuti perlombaan. Esti dan Lidya bertutur bahwa keberanian mereka bermula dari rasa kagum dengan kakak tingkat yang sudah terlebih dahulu menorehkan prestasi dan diapresiasi dengan baik oleh kampus. Meskipun pada awalnya mereka sama sekali tidak menargetkan gelar juara satu, keduanya merasa sangat senang dan menganggap ini sebagai keberhasilan sekaligus pengalaman berharga. “Untuk berani mengikuti lomba saja sudah merupakan suatu prestasi dalam mengalahkan rasa takut untuk mencoba,” ungkap Lidya.

“Kalau ikut lomba, jangan hanya sekali-dua kali. Jangan berhenti hanya karena kalah dalam satu percobaan. Terus coba sampai bisa meraih juara,” tambah Bagas. Hal ini juga berlaku bagi mahasiswa yang sudah berhasil memenangkan perlombaan sebelumnya. Esti dan Lidya mengaku bahwa ke depannya akan terus mengikuti lomba selama masih ada kesempatan dan terus mencari pengalaman, tidak hanya di cabang lomba infografis. Kuatnya motivasi, semangat, dan keinginan mahasiswa untuk terus berkompetisi ini tentunya memberikan optimisme bahwa Politeknik Statistika STIS dapat terus mempertahankan gelar juara ini di tahun-tahun yang akan datang.

(Triana Nuramalia Shalli_62)