Humas Polstat STIS | Selasa, 16 Februari 2021 16:21:40 WIB


Satu Asa Kita Bisa, dalam Jarak Kita Bersama.” Demikian jargon yang didengungkan oleh para mahasiswa Politeknik Statistika STIS Angkatan 60 dalam acara Pembukaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Tahun Akademik 2020/2021 pada Selasa (16/02). PKL merupakan wahana untuk mengimplementasikan apa yang telah dipelajari di kelas pada dunia nyata dan menjadi salah satu keunggulan Polstat STIS dibanding kampus statistika lainnya. PKL tahun ini memang tidak seperti PKL pada tahun-tahun sebelumnya. Situasi pandemi belum berakhir, namun PKL yang merupakan agenda tahunan Polstat STIS dan dilaksanakan oleh mahasiswa Tingkat III baik dari Program D-IV maupun D-III ini harus terus berjalan.

Proses demi proses dilalui untuk merencanakan bentuk PKL yang menyesuaikan situasi dimana mahasiswa masih melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari kediamannya masing-masing yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. Melalui arahan dari pimpinan BPS serta bimbingan para dosen, maka PKL tahun ini akan difokuskan dalam lingkup keluarga besar BPS yang bertujuan untuk melakukan introspeksi ke dalam sebagai refleksi diri untuk menuju BPS yang lebih baik. PKL ini diikuti oleh 589 mahasiswa Tingkat III yang terdiri dari 73 mahasiswa Program D-III Statistika, 374 mahasiswa Program D-IV Statistika, dan 142 mahasiswa Program D-IV Komputasi Statistik. 

Kegiatan lapangan PKL Angkatan 60 akan dilaksanakan pada tanggal 16-28 Februari 2021 dan terdiri dari enam riset. Riset 1 akan melakukan kajian metodologi survei online, Riset 2 bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan kerja pegawai BPS, Riset 3 akan melakukan penelitian mengenai tingkat mitigasi dan kesiapsiagaan bencana di BPS, Riset 4 akan mengukur tingkat kepuasan pengguna data BPS, Riset 5 akan melakukan pengembangan sistem database alumni AIS, STIS, dan Polstat STIS, serta Riset 6 yang akan melakukan pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan Polstat STIS.

Objek kajian yang dilakukan oleh Riset 2, 3, dan 4 berada pada lingkup BPS yaitu pegawai dan pengguna data BPS. Khusus riset 2 dan 3 pengisian kuesioner dilakukan dengan menggunakan Computer Assisted Web Interview (CAWI) dan pencacahan akan dilakukan secara online dengan cara menyebar tautan kuesioner ke para responden yang terpilih melalui email serta melakukan pencacahan secara langsung. Sementara untuk Riset 4 sepenuhnya dilakukan secara online menggunakan CAWI dengan metode self-enumeration.

Pembukaan kegiatan lapangan PKL dihadiri tidak hanya oleh pimpinan BPS Pusat dan civitas academica Polstat STIS, namun juga Kepala BPS Provinsi serta Kepala BPS Kabupaten/Kota se-Indonesia. Dalam sambutannya, Dr. Erni Tri Astuti, M.Math selaku Direktur Polstat STIS, mengungkapkan bahwa PKL merupakan bagian dari perkuliahan dengan bobot 4 SKS yang harus dijalankan oleh mahasiswa Tingkat III, dan bertujuan untuk mengaplikasikan materi kuliah yang telah diperoleh serta mengenalkan proses bisnis statistika yang dilakukan oleh BPS. Proses tersebut dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan, menyusun rancangan daftar pertanyaan, menetapkan metodologi pengumpulan data, melakukan pengumpulan data di lapangan, mengolah, menganalisis, sampai dengan mendiseminasikan hasilnya. Kendala dalam pengumpulan data akan disikapi dengan pengumpulan data secara online, namun pengumpulan data secara offline juga akan tetap dilakukan sebagai bentuk pembelajaran kepada mahasiswa bagaimana melakukan interaksi dan melakukan wawancara dengan responden namun tetap memperhatikan dan mematuhi protokol kesehatan. “Jadikan PKL ini tidak hanya untuk menerapkan ilmu yang diperoleh, namun sebagai ajang untuk mengasah softskill”, pesan beliau kepada mahasiswa.

Dalam keynotespeech-nya, Dr. Suhariyanto selaku Kepala BPS menyampaikan bahwa kondisi pandemi ini menyebabkan efek domino dari sisi kesehatan, sosial ekonomi, dan akhirnya mengubah perilaku dan kebiasaan masyarakat. Dampak pandemi ini juga terlihat dari data yang dihasilkan dimana pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi sejak krisis ekonomi tahun 1998, pengangguran meningkat, kemiskinan meningkat, dan ketimpangan pendapatan antar masyarakat juga melebar. Perubahan lainnya yang dirasakan akibat pandemi ini adalah adanya PJJ yang memberikan banyak tantangan bagi tenaga pendidik serta peserta didik untuk menciptakan suasana pembelajaran yang inovatif dan interaktif. Selain pembelajaran yang dilakukan secara daring, PKL tahun ini juga harus dilaksanakan secara jarak jauh. Beliau juga menyampaikan bahwa selama ini, PKL yang dilakukan oleh mahasiswa Polstat STIS mulai dari tema kemiskinan, pariwisata, KSA dengan Machine Learning, hingga Digitalisasi Podes, telah memberikan kontribusi nyata bagi BPS. PKL tahun ini berbeda, mahasiswa tidak ditugaskan ke daerah tertentu karena BPS sangat mengutamakan kesehatan tidak hanya untuk para mahasiswa, namun juga responden dan pihak-pihak terkait. “Jangan kecewa karena situasi tidak memungkinkan, yang harus kalian lakukan adalah: meskipun berbeda, Angkatan 60 harus berupaya bahwa hasil yang diperoleh kelak tidak kalah baiknya dengan PKL yang sudah-sudah”, pesan beliau. Selain itu beliau juga menekankan agar para mahasiswa selalu mematuhi protokol kesehatan, melakukan wawancara dengan tetap menjaga tata krama dan budaya setempat, serta menggali informasi secara jujur.

 

Selamat menjalankan PKL bagi mahasiswa Angkatan 60. Satu asa kita bisa, dalam jarak kita bersama!