Politeknik Statistika STIS sukses menyelenggarakan International Conference on Data Science and Official Statistics (ICDSOS) 2023 yang berlangsung selama dua hari di Jakarta, Indonesia. Dengan mengangkat tema “Harnessing Innovation in Data Science and Official Statistics to Address Global Challenges towards the Sustainable Development Goals” diharapkan dapat menghasilkan berbagai pemikiran serta solusi inovatif dan adaptif terkait isu, strategi, dan metode yang memanfaatkan ilmu data dan statistik resmi.
Jumat (24/11) menjadi hari pertama penyelenggaraan ICDSOS 2023. Acara yang bertempat di Menara Danareksa, Jakarta Pusat ini sekaligus menjadi panggung bagi Badan Pusat Statistik dalam rangka menunjukkan kesiapannya sebagai Regional Hub Big Data dan Data Science untuk kawasan Asia Pasifik. Kesiapan BPS tersebut disampaikan langsung oleh Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti.
Pembicara utama, Amalia Adininggar Widyasanti, turut memberikan wawasan yang mendalam terkait tema konferensi. Selain itu, lima pembicara lainnya, yaitu Rachael Joanne Beaven, Arturo M Jr, Boediastoeti Ontowirjo, Anang Laksono dan Ronald Jansen, secara mengesankan membagikan pengetahuan mereka dalam bidang data science dan official statistics. Kehadiran para pembicara tersebut memberikan dimensi yang lebih kaya dan mendalam pada Sesi Pleno I yang dipimpin oleh Dr. Eng. Arie Wahyu Wijayanto, S.S.T., M.T.,. Hal ini menjadikan hari pertama acara ini penuh makna dan inspirasi.
Sesi Paralel serta Sesi Pleno II dilanjutkan pada hari kedua yang diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube pada Sabtu (25/11), menjadi kelanjutan yang penuh dengan antusiasme. Sesi ini dipandu dengan penuh keahlian oleh Dr. Eng. Lya Hulliyyatus Suadaa, SST. MT., yang juga menambahkan keunggulan pada acara tersebut. Ketiga pembicara terkemuka yang diundang, yaitu Professor James Brown selaku Kepala Disiplin Ilmu Matematika di University of Technology Sydney, Dr. Arief Gusnanto selaku Associate Professor di University of Leeds, dan Wayne Wobcke selaku Associate Professor di University of New South Wales, memberikan kontribusi yang sangat berharga terhadap pemahaman dan pengembangan Big Data dalam bidang official statistics.
Professor James Brown membahas isu terkait official statistics, menggali ke dalam kerangka kerja statistik yang krusial untuk Sustainable Development Goals. Sementara itu, Dr. Arief Gusnanto membawa pemahaman mendalamnya dalam big data, membahas peran dan dampaknya yang signifikan dalam era informasi saat ini. Wayne Wobcke, di sisi lain, menghadirkan wawasan cemerlangnya dalam bidang data science dan official statistics. Kehadiran ketiganya menjadikan Sesi Pleno II sebagai platform berharga untuk memahami, mendiskusikan, dan menggali lebih dalam mengenai perkembangan terkini dalam official statistics, big data, dan data science.
Sebelum resmi ditutup, Prof. Setia Pramana S.SI., M.Sc., Ph.D., mengumumkan pemenang Best Paper dan Best Presenter ICDSOS 2023. Pemenang dibagi ke dalam tiga bidang yaitu, Applied Statistics, Data Science, dan Official Statistics. Politeknik Statistika STIS berhasil meraih salah satu penghargaan yaitu 1st Best Paper di bidang Data Science yang dimenangkan oleh Nur Ainun Daulay, Salwa Rizqina Putri, dan Arie Wahyu Wijayanto dengan judul “Granular and Cost-Effective of Mosquito Habitat Suitability Index in Malaria Endemic Areas of West Papua: A Low and Medium Resolution Optical Satellite Imageries Approach”. Setelah pengumuman, acara kemudian ditutup dengan sesi dokumentasi bersama para pemenang.
Sebagai tirai ditutup untuk International Conference on Data Science and Official Statistics (ICDSOS) 2023, harapan terbesar adalah bahwa momentum keberhasilan dan inspirasi yang dicapai selama acara ini akan membawa makna yang mendalam bagi banyak orang. Dengan berbagai pemikiran inovatif, solusi adaptif, dan wawasan terkini yang dibagikan oleh para ahli dan praktisi di bidang data science dan official statistics, semoga ICDSOS memberikan kontribusi yang berkelanjutan terhadap pemahaman dan penanganan tantangan global menuju Sustainable Development Goals.
Photo by: Salma Luthfina
Article by: Fadila Prima Rahayu