Humas Polstat STIS | Jumat, 24 November 2023 20:32:42 WIB


[Jakarta, 24 November 2023] — Sebagai langkah signifikan menuju inovasi pemanfaatan big data dan data science untuk official statistic, Badan Pusat Statistik dengan bangga menyampaikan antusiasmenya menjadi host dari Regional Hub on Big Data and Data Science untuk wilayah Asia Pasifik. Pemerintah Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan United Nations (UN) dalam mendukung UN Global Platform di BPS. Inisiatif revolusioner ini akan menempatkan Indonesia sebagai pemimpin kunci dalam perkembangan teknologi berbasis data.

Tantangan dalam modernisasi pengumpulan data statistik terus meningkat. Metode pengumpulan data konvensional seperti sensus dan survei memiliki keterbatasan seperti membutuhkan biaya yang besar, waktu pelaksanaan yang lama, dan sangat bergantung pada kualitas petugas pengumpulan data. Sumber data alternatif baru muncul, yaitu big data, yang memiliki karakteristik volume (jumlah atau ukuran data yang besar), velocity (data tersedia dengan cepat), dan variety (data yang sangat beragam). Big Data berpotensi mendorong penyediaan data statistik lebih cepat, lebih bervariasi, dan lebih detail.

Segala upaya percepatan modernisasi dan penggunaan big data untuk official statistics belum menjangkau dan melibatkan kantor-kantor statistik di seluruh pelosok dunia. Agar lebih inklusif dan membawa modernisasi lebih dekat pada Kawasan regional, empat Regional Hub for Big Data dibangun dengan tujuan untuk mendukung UN Global Platform. Keempat Regional Hub tersebut didirikan di Brasil (Rio de Janeiro), Tiongkok (Hangzhou), Rwanda (Kigali), dan Uni Emirat Arab (Dubai) selama tahun 2020 dan 2021. Regional Hub for Big Data di Tiongkok rencananya akan ditingkatkan menjadi UN Global Center. 

Pada sidang ke-54 United Nations Statistical Commission pada 22 Februari hingga 3 Maret 2023 di New York, Indonesia menyatakan dukungannya terhadap upaya China untuk meningkatkan Regional Hub menjadi UN Global Center. Pada momen yang sama, Indonesia menyampaikan kesiapan diri untuk membentuk Regional Hub for Big Data untuk menggantikan posisi Tiongkok. Usulan Indonesia tersebut disambut baik oleh United Nations Statistics Division (UNSD-DESA), United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), Tiongkok, dan Australia, yang dituangkan dalam Decision 16: Big Data (Item 3n):

 

The Statistical Commission:

(c) In this regard, supported the proposal of China to become a global center on specific topics of Big Data and Data Science; and welcomed the proposal of Indonesia to become a Regional Hub on Big Data and Data Science for Asia and the Pacific;

 

Regional Hub on Big Data and Data Science untuk kawasan Asia Pasifik didirikan di Indonesia sebagai pusat teknologi dan inovasi yang berbasis kolaboratif dan action-oriented knowledge. Tujuan utama dari Regional Hub tersebut yaitu memfasilitasi proyek pemanfaatan Big Data dan Data Science untuk official statistic dan indikator SDG, berbagi pengetahuan tentang metode, algoritme, dan alat yang baru dikembangkan, dan penyediaan pelatihan penggunaan Big Data dan Data Science untuk para penyedia official statistic di Asia dan Pasifik.

Di bidang big data, BPS terdepan dalam penggunaan mobile positioning data untuk statistik pariwisata dan akan berkonsentrasi pada pemanfaatan citra satelit untuk statistik pertanian. Pada November 2022, BPS dan UN Global Working Group on Big Data for Official Statistics serta Asian Development Bank berhasil menyelenggarakan The 7th International Conference on Big Data for Official Statistics di Yogyakarta, yang mendorong kemajuan inovasi dari Global Working Group on Big Data dalam hal official statistics. Kesiapan BPS membangun Regional Hub for Big Data di Indonesia tidak hanya didasarkan pada ketersediaan sumber daya manusia yang mumpuni, tetapi juga ketersediaan infrastruktur pendukung. BPS memiliki kampus sendiri di bidang Statistika dan Sains Data (Politeknik Statistika STIS) serta Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat).

Kesiapan BPS tersebut disampaikan oleh Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, “Ini merupakan kepercayaan yang besar untuk Indonesia terutama BPS,” dalam sambutannya pada acara Establishment of Regional Hub of Big Data and Data Science For Asia and The Pacific di Menara Danareksa, Jakarta (24/11). Amalia mengharapkan agar kesempatan ini dapat lebih mengembangkan big data dan data sains sekaligus memperkaya official statistics di Indonesia.

Regional hub nantinya akan menjadi pusat transformasi dan modernisasi sistem statistik di kawasan Asia dan Pasifik. Saat ini, Indonesia telah terpilih sebagai regional hub big data dan data sains dan BPS akan menjadi leader dalam rangkaian kegiatan tersebut. BPS memiliki kampus sendiri di bidang Statistika dan Sains Data (Politeknik Statistika STIS) serta Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat). Politeknik Statistika STIS yang dipilih sebagai kesekretariatan akan menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan Regional Hub Big Data dan Data Sains di Indonesia.

Menurut Imam Machdi, Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistika BPS, Politeknik Statistika STIS telah menerapkan kurikulum untuk pengembangan big data sehingga hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendukung Regional Hub on Big Data and Data Science. Politeknik Statistika STIS telah berkontribusi dalam pengembangan big data untuk official statistics melalui kegiatan riset, workshop, hingga capacity building.

Sebagai wujud komitmen Indonesia dalam rencananya menjadi host dari Regional Hub, telah diadakan United Nations Workshop on Big Data in Asia–Pacific Countries pada 21 hingga 24 November 2023 di kampus Politeknik Statistika STIS mengenai pengenalan pemanfaatan citra satelit dalam memprediksi tutupan lahan. Workshop ini dihadiri oleh peserta dari Asia Pasifik seperti Laos, Myanmar, Srilangka, Timor Leste, Vietnam, dan Kamboja.