Humas Polstat STIS | Rabu, 27 Oktober 2021 09:46:16 WIB


Memulai kembali rutinitas perkuliahan jarak jauh, hari pertama selepas Ujian Tengah Semester (UTS) gasal selama dua pekan diwarnai dengan pelaksanaan kuliah umum pada Senin (25/10) di Politeknik Statistika STIS secara virtual. Kuliah umum nonakademik ini menghadirkan Dr. Suhariyanto, alumnus Akademi Ilmu Statistik (AIS) angkatan ke-22 sekaligus Kepala Badan Pusat Statistik yang telah memasuki masa purnabakti pada pertengahan tahun 2021. Acara dibuka oleh Claudya Muna Asmarani, S.Tr.Stat. dilanjutkan sambutan dari Wakil Direktur III Polstat STIS, Ir. Agus Purwoto, M.Si. Dalam sambutannya, Wadir III menyebutkan bahwa hari tersebut adalah momen yang tepat untuk mengisi ulang amunisi mahasiswa untuk setengah semester selanjutnya sekaligus menjadi bahan evaluasi pasca UTS.

 

Dimoderatori oleh Dr. Timbang Sirait, M.Si., Dr. Suhariyanto yang akrab disapa Kecuk ini membagikan strategi besar yang ia gunakan selama kuliah juga membentuk cara berpikirnya hingga sekarang. Dengan tema “Bagaimana Belajar yang Baik untuk Menggapai Kesuksesan”, Kecuk mengisahkan perkuliahannya di AIS yang meski dijalaninya dengan lancar, terasa kering manfaat. Ia baru menyadari betapa besar dan kaya manfaat dari statistika ketika menjalani pendidikan S2 di University of Guelph, Kanada. Berangkat dari sana pula, sosok inspiratif ini berhasil menamatkan S3 di University of Reading, Inggris dalam waktu 2 tahun 11 bulan.

 

Dr. Suhariyanto menyampaikan tiga pelajaran berharga dari studinya di tiga negara berbeda, yaitu pentingnya manajemen diri, strategi, serta proses yang dinikmati. Ketiga hal itu bermula pada perenungan motivasi jangka pendek dan jangka panjang dalam belajar, berlanjut dengan arti sukses belajar tiap-tiap pribadi yang akan menjadi kunci semangat tetap menyala untuk melangkah ke depan. Kemudian, menjawab tema kuliah umum yang sudah disinggung di awal, ada tiga poin besar yang harus dipelajari, yaitu kemampuan manajemen diri, akademik, dan berkomunikasi dengan orang lain. Kemampuan manajemen diri pada prinsipnya menempatkan setiap orang sebagai bos atas dirinya sendiri, yang dibagi lagi menjadi self motivation, goal setting, time management, stress management, dan organizing.

 

Melengkapi pembahasan, Dr. Suhariyanto turut berbagi tips manajemen diri dan waktu, tujuh pendekatan belajar menurut Stella Cottrell, pengorganisasian jadwal dan artikel, hingga tatanan pola pikir dalam mengatur informasi supaya sistematis dan jelas. Semua ini merupakan penjabaran dari kunci belajar yang efektif dan nyaman berupa active learning dan personalised process. “Mahasiswa harus mengeksplorasi apa yang disampaikan di kelas, bukan hanya ‘menunggu’ hidangan materi dari dosen. Ini akan membantu menemukan keterkaitan informasi antarmatakuliah yang menjadi big picture (gambar besar) yang jelas, tentunya menjadi bahan ketertarikan dalam belajar lebih lanjut,” jelasnya. Kuliah umum lalu ditutup dengan sesi tanya jawab dengan antusiasme penuh dari mahasiswa.