Menjelang pelaksanaan seminar internasional perdananya—International Conference on Data Science and Official Statistics (ICDSOS)—yang akan dilaksanakan pada bulan November mendatang, Politeknik Statistika STIS menyelenggarakan Pre-Conference ICDSOS pada Rabu (2/6) lalu secara daring melalui Zoom Meeting dan YouTube Live Streaming yang dimoderatori oleh Nucke Widowati K.P, Ph.D. Pre-Conference yang mengawali rangkaian ICDSOS 2021 ini menghadirkan Prof. Pedro Pita Barros dari Universidade Nova de Lisboa, Portugal, sebagai pembicara. Mengangkat tema kesehatan, materi yang dibawakan oleh beliau adalah “Shared Decision Making in the Portuguese NHS: Choosing Wisely?”
Mengawali pemaparannya, Prof. Pedro Pita Barros menjelaskan motivasi penelitian yang dilakukannya, yaitu diberlakukannya Patient Choice Initiative (PCI) di Portugal pada tahun 2016. PCI ini memungkinkan pasien bersama-sama dengan dokter umum memutuskan rumah sakit mana (dimana pun lokasi rumah sakit tersebut) yang dipilih untuk mendapatkan perawatan, selama spesialisasi tersebut ditawarkan di rumah sakit itu. Pada situasi sebelumnya, pemilihan lokasi rumah sakit tergantung pada kedekatan jarak dengan lokasi tempat tinggal pasien. Pilihan yang disajikan kepada pasien hanya didasarkan pada kedekatan geografis dan informasi tentang waktu tunggu rata-rata per spesialisasi di setiap rumah sakit.
Pembangunan kerangka penelitian didasarkan fakta bahwa rumah sakit memiliki waktu tunggu yang berbeda (asimetris), sehingga diharapkan respon dari pasien untuk memilih lokasi rumah sakit ini juga asimetris. Dengan demikian sampel dibedakan menjadi dua level yaitu rumah sakit yang memiliki waktu tunggu tinggi dan waktu tunggu rendah. Metode analisis yang digunakan adalah analisis inferensia untuk mengetahui: 1) apakah terdapat perubahan waktu tunggu yang berbeda antara rumah sakit yang memiliki waktu tunggu rendah dan waktu tunggu tinggi; 2) apakah ada perubahan jumlah janji temu atau pengalihan ke rumah sakit yang memiliki waktu tunggu yang lebih rendah berdasarkan informasi tentang kinerja rumah sakit tersebut yang tersedia untuk umum; serta 3) apakah terjadi peningkatan penyebaran geografis pasien yang pergi ke rumah sakit dengan waktu tunggu rendah. Data yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari data rumah sakit yang tersedia untuk publik (https://transparencia.sns.gov.pt/explore/dataset/consultas-em-tempo-real/table/?disjunctive.regiao&disjunctive.instituicao&sort=tempo), data Diagnostic Reference Group pasien, dan informasi tempat tinggal pasien.
Data tersebut selanjutnya diolah menggunakan analisis regresi, sebelum dan sesudah PCI diberlakukan pada tahun 2016. Penggunaan metode difference in difference tidak dimungkinkan karena PCI dilaksanakan serentak di seluruh rumah sakit di Portugal. Hasil utama dari penelitian ini adalah rumah sakit dengan kinerja yang lebih baik dalam waktu tunggu sebelum PCI, memiliki peningkatan penyebaran asal pasien, evolusi negatif dalam waktu tunggu untuk janji spesialis, dan hubungan yang lemah antara permintaan dengan kinerja masa lalu.
Kendala yang dihadapi dalam penelitian ini adalah keterbatasan data, dimana hanya diperoleh data waktu tunggu perawatan agregat per rumah sakit, sehingga salah satu potensi yang dapat dilakukan untuk penelitian berikutnya adalah dengan melakukan survei individu untuk mendapatkan data waktu tunggu per pasien. Selain itu, penelitian selanjutnya dapat melibatkan reaksi langsung terhadap waktu tunggu dari rumah sakit yang berdekatan dengan pasien, menambahkan efek pembayaran terhadap jasa dokter, dan menggunakan analisis normatif dalam penelitian.
Kesuksesan penyelenggaraan Pre-Conference ICDSOS ini diharapkan dapat menjadi titik awal kesuksesan penyelenggaraan event besar ICDSOS 2021 pada November mendatang. Dengan dilaksanakannya kegiatan bertaraf internasional ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah maju bagi Politeknik Statistika STIS untuk menjadi kampus yang mendunia.