Humas Polstat STIS | Jumat, 20 September 2019 08:51:57 WIB


Small Area Estimation (SAE) merupakan salah satu metode statistik untuk menduga parameter saat kondisi sampel kecil atau kurang. Terkait dengan kebutuhan pemenuhan indikator SDGs pada level kapubaten/kota di Indonesia, Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS RI menggelar pelatihan SAE yang diadakan selama 4 (empat) tahap dengan materi yang berkesinambungan. Peserta pelatihan adalah perwakilan dari Polstat STIS, Pusdiklat, dan berbagai direktorat di BPS RI.

Pelatihan tahap pertama dilaksanakan di Hotel Grand Mercure Kemayoran pada tanggal 19-21 Juni 2019 dengan sesi pagi diisi oleh pemateri yang mempunyai pandangan terkini mengenai SAE yaitu Prof. Chairil Anwar Notodiputro. Untuk sesi siang hingga malam dilaksanakan pemaparan materi oleh pengajar dari Polstat STIS, Pusdiklat, dan BPS yang telah ditunjuk sebelumnya. Pelatihan tahap pertama ini difokuskan pada pengenalan metode SAE dan software open source R. Pelatihan tahap dua dan tiga dilaksanakan di Hotel Le Meridien, yakni pada tanggal 10-12 Juli 2019 dan 31 Juli - 2 Agustus 2019. Pada pelatihan tahap dua, di sesi pagi terdapat pemaparan materi dari narasumber yaitu oleh Dr. Anang Kurnia. Kemudian pada sesi siang sampai malam peserta diberi pemahaman mengenai Direct Estimation dan model EBLUP (Empirical Best Linear Unbiased Prediction) area level yang merupakan model paling sederhana dalam metode SAE. Selanjutnya, pelatihan tahap tiga membahas mengenai penggunaan model EBLUP Benchmark yakni model yang menjamin bahwa hasilnya memenuhi syarat official statistics yaitu konsisten. EBLUP Benchmark dapat menjamin bahwa agregasi estimator seluruh kabupaten/kota akan konsisten dengan angka official dari provinsi.

Pada pelatihan tahap terakhir (28-30 Agustus 2019) peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengaplikasikan materi yang telah diberikan dengan menghitung indikator SDGs dari tiap subject matter menggunakan metode SAE Benchmark dengan memanfaatkan data PODES. Aktivitas ini dilakukan dengan pendampingan instruktur. Hasil kerja kelompok dipaparkan kemudian dibahas oleh tim pembahas yang terdiri dari tim akademisi (tim pengajar) dari Polstat STIS dan tim praktisi dari BPS. Tim akademisi dari Polstat STIS adalah Dr. Azka Ubaidillah, Dr. Siti Muchlisoh, Ika Yuni Wulansari, M.Stat., Sukim, M.Si., Budi Yuniarto, M.Si., dan Robert Kurniawan, M.Si. Pelatihan tahap empat ini dilaksanakan di Hotel Novotel Mangga Dua Square dengan hasil akhir dari 97 target indikator SDGs, sebanyak 65 persen dihitung menggunakan metode SAE. Pelatihan ini masih merupakan tahap awal dari penghitungan indikator SDGs level kabupaten/kota. Proses lanjutan masih diperlukan, yang mencakup groundcheck dan evaluasi untuk memastikan indikator yang dihasilkan melalui metode SAE ini telah presisi, valid, dan reliabel. Diharapkan perwakilan subject matter yang mengikuti pelatihan ini dapat menyebarluaskan dan menerapkan metode SAE dalam menghitung indikator-indikator lain yang diperlukan dengan menggunakan metode SAE, terutama ketika menemui kendala berupa jumlah sampel yang sedikit.