Humas Polstat STIS | Rabu, 28 Agustus 2019 09:37:13 WIB


Rona bahagia terpancar dari wajah para wisudawan Polstat STIS pada Sabtu (24/8). Pasalnya, sebanyak 564 mahasiswa secara resmi dinyatakan lulus oleh Direktur Polstat STIS, Dr. Erni Tri Astuti, M.Math. melalui perhelatan upacara wisuda. Untuk pertama kalinya prosesi wisuda yang diselenggarakan di Auditorium Polstat STIS ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pagi diperuntukkan bagi 407 orang wisudawan Program Studi DIV Statistika dan menghadirkan Guru Besar Statistika IPB, Prof. Dr. Khairil A. Notodiputro. Sementara sesi siang diperuntukkan bagi 75 orang wisudawan Prodi DIV Komputasi Statistik dan 82 orang wisudawan dari Prodi DIII Statistika. Pada kesempatan ini, orasi ilmiah disampaikan oleh Prof. Akhmad Fauzy, Guru Besar Statistika UII. Tema yang diangkat oleh kedua pembicara tersebut juga senada, yakni “Tantangan Statistisi di Masa Depan: Suatu Pemikiran Menyongsong Era Industri 5.0”.

Selain menghadirkan kedua tokoh statistika tersebut, perhelatan ini juga dihadiri oleh para pimpinan BPS dan Polstat STIS. Dalam laporannya, Direktur Polstat STIS juga mengucapkan selamat kepada para wisudawan atas terbayarnya segala perjuangan dan jerih payah dalam menuntut ilmu di bangku perkuliahan kampus Otista 64C. “The roots of education is bitter, but the fruits is sweet,” kutip beliau. Selain itu dibacakan pula tiga besar perolehan IPK tertinggi tiap program studi dan peminatan. Peraih IPK tertinggi untuk Prodi DIV Statistika diraih oleh Catherina Dwi Puspita untuk peminatan statistik ekonomi dan I Wayan Krisnandita untuk peminatan statistik sosial dan kependudukan. Sedangkan IPK tertinggi prodi DIV Komputasi Statistik diraih oleh Ignatius Sandyawan dan prodi DIII Statistika oleh Julio Christian Wadu Doko. Selain itu juga disebutkan peraih IPKM (Indeks Penilaian Kepribadian Mahasiswa) tertinggi yakni Dede Yoga Paramartha.

Senada dengan yang disampaikan oleh Direktur Polstat STIS, Dr. Suhariyanto selaku Kepala BPS RI juga menyampaikan selamat kepada para wisudawan dalam sambutannya. Di hadapan para orang tua, beliau berpesan agar setelah lulus dari Polstat STIS para wisudawan jangan pernah berhenti belajar dan melanjutkan studi, bahkan hingga meraih gelar guru besar. Selain melaksanakan amanah sebagai pegawai BPS, baiknya mereka juga harus menyisihkan waktu untuk belajar, agar sejalan dengan visi dan misi Presiden RI yakni mewujudkan smart ASN.

Pada sesi orasi ilmiah, Prof. Dr. Khairil A. Notodiputro menjelaskan bahwa ke depan perkembangan industri akan berdampak pada dunia perstatistikan. Indusri 4.0 dan 5.0 menjadi bukti bahwa perkembangan teknologi semakin pesat. Wisudawan Polstat STIS sebagai calon statistisi tentunya harus siap dalam menghadapi tantangan tersebut. Selain itu beliau juga berpesan agar mereka senantiasa belajar menerima keragaman dan menjaga toleransi. Seperti istilah yang beliau ungkapkan, “there is no statistics without varians.” Hal ini juga didukung oleh pemaparan yang disampaikan Prof. Akhmad Fauzy pada sesi kedua. Diselingi jokes yang menarik, beliau juga menjelaskan terkait perkembangan teknologi yang sangat pesat kaitannya dengan statistika. “Mungkin 15 tahun lagi akan tercipta pintu jodoh, jadi kita bisa memasukkan kriteria apa saja kemudian pintu tersebut yang akan mempertemukan kita dengan jodoh,” yang sontak disambut riuh tawa para hadirin.

Selamat kepada para wisudawan, selamat menapaki langkah baru dan bersiap untuk mengabdi pada negeri!!