Wafi Aulia Tsabitah | Minggu, 22 Desember 2024 08:17:27 WIB


Ibu, dalam segala perannya, adalah sosok yang memiliki dedikasi dan semangat luar biasa. Baik sebagai penjaga keluarga maupun sebagai profesional di berbagai sektor, peran ibu memberikan dampak besar bagi kesejahteraan keluarga dan pembangunan masyarakat. Ketekunan dan ketangguhan mereka mencerminkan semangat tanpa batas dalam menjaga keseimbangan antara tugas domestik dan tanggung jawab di dunia kerja.

Perempuan, termasuk ibu-ibu pekerja, memiliki peran yang signifikan dalam berbagai bidang, termasuk dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan statistik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 54,52% (BPS, 2023), dengan lebih dari 60% pekerja informal perempuan menghabiskan lebih dari 10 jam per minggu untuk melakukan pekerjaan rumah tangga atau pengasuhan (Kementerian PPPA, 2024).

Kontribusi ibu dalam sektor formal dan informal sangat vital. Misalnya, di Indonesia, 30% tenaga kerja profesional di sektor STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) adalah perempuan (Sakernas BPS, 2020). Ini membuktikan bahwa perempuan, termasuk ibu, turut andil dalam mendorong inovasi dan perkembangan teknologi yang mendukung pembangunan bangsa. Kontribusi mereka, baik dalam pengolahan data, pengambilan keputusan, maupun berbagai peran profesional lainnya, menjadi landasan penting dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan.

Namun, di balik pencapaian tersebut, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi. Mengatur waktu antara pekerjaan profesional dan peran sebagai ibu bukanlah hal yang mudah, namun banyak ibu telah membuktikan kemampuan mereka untuk mengatasi setiap rintangan dengan kerja keras, keteguhan, dan semangat belajar yang tinggi. Data terbaru dari Milieu Insight menunjukkan bahwa 6 dari 10 perempuan pekerja di Asia Tenggara kesulitan untuk menemukan waktu yang cukup untuk mengelola pekerjaan dan komitmen keluarga. Ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh ibu-ibu pekerja dalam menjaga keseimbangan antara kedua dunia tersebut (Milieu Insight, 2024).

Pada saat yang sama, ibu yang memilih untuk berfokus sepenuhnya pada keluarga juga memiliki peran yang tidak kalah penting. Mereka menjadi pilar utama dalam membangun generasi penerus yang penuh perhatian, kasih sayang, dan nilai-nilai positif. Setiap pilihan, baik berkarier di luar rumah maupun mendedikasikan diri sepenuhnya untuk keluarga, adalah wujud pengorbanan dan cinta yang patut dihormati.

Hari Ibu menjadi momen yang tepat untuk merefleksikan dan menghargai perjuangan serta kontribusi setiap ibu. Mereka adalah sumber inspirasi, ketangguhan, dan keteladanan bagi generasi muda dalam menatap masa depan dengan penuh keyakinan. Semangat dan dedikasi para ibu mengajarkan kita bahwa tidak ada tantangan yang mustahil untuk diatasi.

Selamat Hari Ibu kepada seluruh ibu di mana pun berada. Terima kasih atas segala cinta, kerja keras, dan pengorbanan yang telah diberikan. Semoga semangat dan perjuangan ibu senantiasa

Sumber Data:

  1. Badan Pusat Statistik. (2023). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan. Retrieved from https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjIwMCMy/tingkat-partisipasi-angkatan-kerja-menurut-jenis-kelamin.html
  2. Badan Pusat Statistik. (2020). Keadaan Angkatan Kerja. https://www.bps.go.id/id/publication/2020/11/30/307a288d678f91b9be362021/keadaan-angkatan-kerja-di-indonesia-agustus-2020.html  
  3. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, & MicroSave Consulting. (2024, Mei). Ringkasan laporan perempuan pekerja informal dalam ekonomi digital: Studi future of work. MicroSave Consulting. https://www.microsave.net/wp-content/uploads/2024/05/PerempuanPekerjaInformal_RingkasanLaporan_IND.pdf
  4. Milieu Insight. (2024). Navigating the complexities of work-life balance: The challenges and strategies of working mothers in Southeast Asia. Milieu Insight. Retrieved from https://www.milieuinsight.com