Pada Rabu (6/3), Politeknik Statistika STIS berhasil menyelenggarakan kuliah umum dengan mengangkat tema “Data Revolution for Agriculture Statistics”. Menghadirkan tiga narasumber luar biasa sekaligus perwakilan dari The Economic and Social Commission for Asia and The Pacific (UNESCAP) dan The Food and Agriculture Organization (FAO), kuliah umum kali ini berhasil menarik antusiasme mahasiswa/I Politeknik Statistika STIS angkatan 62 dan 63. Sambutan oleh Wakil Direktur I, Prof. Setia Pramana S.SI., M.Sc., Ph.D. menjadi pembukaan berlangsungnya kuliah umum hari ini. Beliau berharap dengan diselenggarakannya kuliah umum ini wawasan mahasiswa dapat lebih luas dan siap untuk menjadi statistisi yang berkualitas di masa depan.
Memasuki agenda utama, pemaparan materi kuliah umum dipandu oleh Nori Wilantika, S.S.T., M.T.I. selaku moderator yang kemudian dilanjutkan penyajian materi pertama oleh narasumber dari UNESCAP. Mr. Eric Deeben hadir dengan tajuk materi “Evolution of Big Data in World of Statistics”, mengajak peserta untuk memanfaatkan peran big data dalam menghasilkan data statistik yang berkualitas. “The growth of the office is a key. As a statistics, we must know all of data and how important the big data is,” ujarnya. Sebagai calon statistisi terutama bagian dari official statistics, diharapkan mampu untuk menguasai big data dan tetap menjaga pentingnya privasi di dalam big data itu sendiri. Terlebih lagi, adanya proyek ESCAP yang telah berkolaborasi dengan BPS dalam rangka mendukung tercapainya SDGs 2030, “ESCAP project on big data for Official Statistics: The 2030 data decade : strengthening the institutional capacity of national statistics and the pacific innovative, new big data sources for ofstat in support of the 2030 agenda for Sustainable Development”.
Pemaparan materi kedua dibawakan oleh Mr. Lorenzo de Simone, Ph.D., Technical Adviser Geospatial Agrifood Economics Division (ESA) Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) dengan topik “Earth Observations Big Data and Sustainable Development Goals”. Beliau memaparkan metode land cover dan land use yang mendukung pencapaian SDGs dengan data spasial terhadap produktivitas tanaman. Hal tersebut membantu pemantauan tanaman pertanian terutama terhadap petani dan penghitungan statistik pertanian.
Sesi selanjutnya pemaparan materi oleh Mr. Frank Yrle, narasumber yang mewakili FAO Regional Office for Asia and the Pacific (RAP) dengan materi “Drones For Collecting Data”. Resolusi spasial dan temporal yang tinggi, dengan biaya yang tidak mahal dan output yang berkualitas, pengumpulan data dengan drone menjadi solusi masa kini untuk menghasilkan data yang lebih akurat.
Sebagai penutup dari sesi pemaparan sekaligus kuliah umum, diadakan sesi tanya jawab yang mendapat respon cukup menarik dari peserta. Kuliah umum pada hari ini memberikan banyak insight menarik dan wawasan baru terutama mengenai pengelolaan data di Indonesia maupun negara luar. Adanya kuliah umum ini diharapkan kita sebagai calon statistisi dapat lebih meresapi dan menggali lebih dalam terhadap tantangan serta inovasi yang dapat kita kontribusikan melalui pengetahuan dan pengalaman yang telah didapatkan dalam menghasilkan data yang bermanfaat untuk perubahan positif Indonesia.