Humas Polstat STIS | Senin, 14 Maret 2022 13:31:52 WIB


Politeknik Statistika STIS menggelar Webinar Series Statistika 2022 pada Jumat (11/3) dengan menghadirkan Dr. Sarni Maniar Berliana sebagai narasumber. Beliau merupakan salah satu dosen Politeknik Statistika STIS yang baru saja meraih gelar Doktor (S3) Bidang Statistika dari Departemen Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Webinar ini mengangkat salah satu penelitian yang dihasilkan oleh narasumber yang berjudul “Model Multivariate Generalized Poisson Regression Modifikasi (Studi Kasus: Pemodelan Kematian Bayi, Anak, dan Ibu di Pulau Jawa).” Webinar yang diselenggarakan melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Politeknik Statistika STIS ini dipandu oleh Dr. Achmad Syahrul Choir, SST, M.Si. selaku moderator.

Pemaparan diawali dengan penjelasan secara umum mengenai model regresi dan Sustainable Development Goals (SDGs) pilar ketiga, yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Data hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 serta Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menunjukkan bahwa masih ada poin dari SDGs yang belum tercapai, misalnya pada angka kematian balita. Oleh karena itu, penelitian tersebut akan diaplikasikan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kematian bayi, anak, dan ibu di Pulau Jawa menggunakan Model Multivariate Generalized Poisson Regression (MGPR) yang dimodifikasi. Modifikasi ini terletak pada kovariansinya yang semula konstan, diubah menjadi kovariansi sebagai fungsi variabel bebas.

Dr. Sarni melanjutkan pemaparan dengan penjelasan rumusan masalah, kontribusi penelitian, batasan permasalahan, serta distribusi MGP dan model MGPR oleh Famoye (2015) sebagai pembanding terhadap model MGPR hasil modifikasi ini. Tidak hanya itu, penyampaian materi mengenai model MGPR modifikasi juga dijelaskan dengan lengkap dan padat, mulai dari penaksiran parameter, pengujian hipotesis, hingga penerapan model untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kematian bayi, anak, dan ibu di Pulau Jawa. “Berkaitan dengan studi kasusnya, ternyata diperoleh simpulan bahwa pendidikan perempuan signifikan berpengaruh terhadap kematian bayi, anak, dan ibu. Ini menjadi bukti betapa pentingnya pemberdayaan perempuan,” ujarnya.

Webinar ditutup dengan sesi tanya jawab. Antusiasme peserta dengan latar belakang profesi yang beragam seperti dosen, mahasiswa, statistisi, serta peneliti ini sangat tinggi yang ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Seri Webinar Statistika kali ini diharapkan dapat menambah wawasan peserta dan turut menjadi motivasi dalam memajukan dunia perstatistikan di Indonesia. Dr. Sarni berharap penelitian yang dihasilkan juga dapat menjadi rekomendasi kebijakan bagi instansi terkait, seperti Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan, demi peningkatan kesehatan ibu dan anak di Indonesia.

(Erina Herwindalita_63)